Featured Post

كيف يتخلص الإنسان من ذنوب الخلَوات؟

كيف يتخلص الإنسان من ذنوب الخلَوات؟ السؤال: ما المقصود بـ " ذنوب الخلوات " ؟ وكيف يستطيع الإنسان التخلص منها ؟ . ولدي استفسار ...

Friday, December 19, 2014

Konsep Wujudiyyah Hamzah Fansuri

(Djamaris & Saksono, 1996) Hamzah Fansuri, pada akhir abad ke -16 dan awal abad ke-17, memperkenalkan ajaran tasawuf Wujudiyyah. Disebut Wujudiyyah karena mem- bicarakan wujud Tuhan dan wujud manusia atau makhluk-Nya yang lain. Ajaran ini mendapat tantangan dari banyak ulama yang hidup pada masa itu karena . dianggap sesat dan menyimpang dari ajaran syariat.

(Djamaris & Saksono, 1996) Hamzah fansuri mendapat perlindungan Sultan Iskandar Muda (1607-1636) sehingga ajarannya sempat berkembang di masyarakat Aceh. Ajaran tasawuf seperti yang diajarkan Hamzah Fansuri ini terlebih dahulu muncul di Arab dan sekitarnya. Menurut Canon Sell (Hassan, 1987:21) ajaran tasawuf yang ektrem ini muncul sekitar abad kesembilan dan permulaan abad kesepuluh. Ajaran ini dipelopori oleh al-Bayazid dari Bistam dan al-Junaid dari Bagdad. Pengikut al-Junaid yang terkenal ialah al-Hallaj yang terkenal dengan ucapannya "onna alhag" saya yang benar atau saya Tuhan. Ucapannya ini mendapat tantangan keras dari ulama ortodoks dan dianggap sebagai ucapan sesat. Sebagai konsekuensi dari ucapannya ini, al-Hallaj dibunuh secara kejam. Walaupun sudah dibunuh, ajaran al-Hallaj masih diikuti dan dipelajari. Di antara pengikutnya adalah Ibn Arabi. Melalui Ibn Arabi inilah Hamzah Fansuri mempelajari Konsep Wujudiyah.

Daftar Pustaka

Djamaris, E., & Saksono, P. (1996). Hamzah Fansuri dan Nuruddin Ar-Raniry. Hamzah Fansuri dan Nuruddin Ar-Raniry (p. 46). Jakarta: Direktorat Jenderal Kebudayaan.